“Tidak satu pun kemajuan peradaban di Eropa kecuali secara pasti dan meyakinkan telah mengambil dari kemajuan peradaban Islam.”
(Rowelt Briffault, Making of Humanity)
“Sesungguhnya banyak nama obat-obatan dan racikan obat yang dikenal sampai sekarang ini, sebagai standar umum apotek modern, sebenarnya berasal dari orang-orang Islam – kecuali modifikasi kimiawi modern sesuai perkembangan – “
(The Encyclopedia of Britannica, cet. 11, 18/46)
* * *
Bayangkan saat ini kita sedang memasuki mesin waktu untuk kembali ke masa lampau sekitar abad ke-10 Masehi, yang berarti sekitar seribu tahun yang lalu. Kemudian kita menyusuri kota-kota dunia Islam dan kota-kota dunia Barat (western), maka bersiaplah untuk tercengang. Lihatlah daerah Andalusia dalam dekapan Islam nan elok itu, mulailah mengedarkan pandangan di Kota Toledo, Kota Zaragoza, Kota Cordova. Marilah kita berhenti sejenak di Kota Cordova sebelum melanjutkan perjalanan ke Daerah Sisilia yang makmur itu.
Di Cordova ini kita harus mempersiapkan bekal ketakjuban yang tak boleh habis. Bagaimana tidak, lihatlah keindahan arsitek bangunan di kota ini lengkap dengan tata ruang dan tata pencahayaannya, tengoklah itu jembatan Al-Jisr dan Qantharah Ad-Dahr (panjangnya sekitar 400 meter, lebar 40 meter, tinggi 30 meter) yang membentang di sungai Al-Wadi Al-Kabir. Arahkan pandangan pada Masjid Jami’ Cordova, cukuplah penulis kitab Ar-Raudh Al-Mi’thar menggambarkannya, “di kota Cordova ini terdapat masjid yang sangat terkenal dan sering disebut-sebut. Ia adalah masjid terbesar di dunia dari segi keluasan, teknik yang canggih, bentuk yang indah, dan bangunan yang sempurna”. Lalu siapkan decak kagum yang lainnya, ternyata di Masjid Cordova ini juga berfungsi sebagai universitas paling masyhur di dunia saat itu, serta markaz ilmu paling bersinar di Eropa. Dari rahim universitas inilah lahir ilmuwan muslimin kaliber dunia semisal: Az-Zahrawi (w. 1013 M) ahli bedah, dokter dan farmasi termasyhur kala itu; Ibnu Bajah; Ibnu Thufail; Muhammad Al-Ghafaqi; Ibnu Abdil Bar; Ibnu Rusyd; Al-Idrisi; Qadhi Al-Qurthubi An-Nahwi; Al-Hafidz Al-Qurthubi; dan deretan ilmuwan lainnya yang memenuhi tinta emas peradaban saat itu. Read the rest of this entry »